Wija to Berru.Com - Persaingan Calon orang no 1 di Indonesia makin hari makin memanas,ini terlihat di berbagai ajang,berbagai tempat dan berbagai suasana.
Mulai dari Tv,sosmed,maupun di sekitar kita kerap kali terdengung berita mengenai 2 pasang kandidat capres Indonesia ini,baik Prabowo - Hatta maupun Jokowi - JK nah paling santer adalah kasus "HAM" yang menimpa Prabowo dimasalalu dan "Kemurnian keislaman" untuk Jokowi.Banyak kalangan yang menilai Probowo sebagai penjahat HAM tahun 1998 makanya saat itu dia diberhentikan sebagai Denjen TNI AD oleh Presiden B.J. Habibie setelah 2 bulan diangkat,hal ini makin gencar terexpose dicara debat Capres Senin 9/Juni/2014 saat pasangan Jokowi,yaitu Jusuf Kalla (JK) melontarkan pertanyaan kepada Prabowo "tidak ada pengikut yang salah, tetapi pemimpin yang salah." "Bagaimana pemimpin yang baik menjaga hak asasi manusia?" setelah mendengar adagium Prabowo. Saat dimintai keterangan mengenai hal tersebut juru bicara pasangan Jokowi - JK,Anis Baswedan mengatakan bahwa "JK hanya bicara fakta terkait isu HAM. Yang ditanyakan JK itu fakta, bukan tuduhan," kata Anies Baswedan di restoran d'Consulate, Jl. Wahid Hasyim, Jakarta, Selasa (10/6)
Menurut Anies peryataan pak JK justru bagus bagi Capres Prabowo untuk mengklarifikasi kasus HAM yang dituduhkannya dimasa lalu "Itu adalah kesempatan untuk klarifikasi atas kasus HAM yang dituduhkan. Beliau justru emosional, itu adalah pilihan beliau," terang Anies Baswedan.