Selayang Pandang
Kabupaten Barru dahulu sebelum terbentuk adalah
sebuah kerajaan kecil yang masing - masing dipimpin oleh seorang Raja
yaitu : Kerajaan Berru (Barru), Kerajaan Tanete,Kerajaan Soppeng Riaja
dan Kerajaan Mallusetasi.
Dimasa pemerintahan Belanda dibentuk
Pemerintahan Sipil Belanda dimana wilayah Kerajaan Berru,Tanete dan
Soppeng Riaja dimasukkan dalam wilayah ONDER AFDELLING BARRU,yang
bernaung dibawah AFDELLING PARE PARE sebagai kepala Pemerintahan Onder
Afdelling diangkat seorang control Belanda yang berkedudukan di Barru,
sedangkan ketiga bekas kerajaan tersebut diberi status sebagai Self
Bestuur (Pemerintahan Kerajaan Sendiri) yang mempunyai hak otonom untuk
menyelenggarakan Pemerintahan sehari-hari baik terhadap eksekutif
maupun dibidang yudikatif.
Dari sejarahnya, sebelum menjadi
daerah-daerah Swapraja pada permulaan Kemerdekaan Bangsa Indonesia,
keempat wilayah Swapraja ini merupakan 4 bekas Selfbestuur didalam
Afdeling Pare-Pare masing-masing:
- Bekas Selbesteuur
Mallusetasi yang daerahnya sekarang menjadi kecamatan MalluseTasi
dengan Ibu Kota Palanro. Adalah penggabungan bekas-bekas Kerajaan Lili
dibawah kekuasan Kerajaan Ajattapareng oleh Belanda sebagai
Selfbestuur, ialah Kerajaan Lili Bojo dan Lili Nepo.
- Bekas
selfbestuur Soppeng Riaja yang merupakan penggabungan 4 Kerajaan Lili
dibawah bekas Kerajaan Soppeng (Sekarang Kabupaten Soppeng) Sebagai
Satu Selfbestuur, ialah bekas Kerajaan Lili Siddo, Lili Kiru-Kiru, Lili
Ajakkang, dan lili Balusu.
- Bekas
Selfbestuur Barru yang sekarang menjadi Kecamatan Barru dengan lbu
Kotanya Sumpang Binangae yang sejak semula memang merupakan suatu bekas
kerajaan kecil yang berdiri sendiri.
- Bekas
Selbestuur Tanete dengan pusat Pemerintahannya di Pancana daerahnya
sekarang menjadi 3 Kecamatan masing-masing Kecamatan Tanete Rilau,
Kecamatan Tanete Riaja, Kecamatan Pujananting.
Seiring
dengan perjalanan waktu,maka pada tanggal 20 Pebruari 1960 merupakan
tongkak sejarah yang menandai awal kelahiran Kabupaten Daerah TK.II
Barru dengan Ibukota Barru berdasarkan Undang-Undang Nomor 229 tahun
1959 tentang pembentukan Daerah-Daerah Tk. II di Sulawesi Selatan.
Kabupaten Barru terbagi dalam 7 Kecamatan dan 54 Desa/Kelurahan.
Sebelum
dibentuk sebagai suatu Daerah Otonom berdasarkan UU No. 29 Tahun 1959
pada tahun 1961, Daerah ini terdiri dari 4 Wilayah Swapraja didalam
kewedanaan Barru Kabupaten Pare-Pare lama, masing-masing Swapraja Barru
Swapraja Tanete, Swapraja Soppeng Riaja dan bekas Swapraja Mallusetasi,
Ibu Kota Kabupaten Barru sekarang bertempat di bekas ibu Kota
Kewedanaan Barru.
Kabupaten Barru yang dikenal dengan motto
HIBRIDA ( Hijau,Bersih,Asri dan Indah) adalah salah satu Kabupaten yang
terletak dipesisir Pantai Barat Propinsi Sulawesi Selatan dengan garis
pantai sekitar 78 Km.Secara Geografis terletak diantara Koordinat
4'0.5'35" lintang selatan dan 199'35" - 119'49'16" Bujur Timur dengan
luas wilayah 1.174,72 Km2 (117.472 Ha) dan berada kurang lebih 102 Km
sebelah utara Kota Makassar Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan, yang
dapat ditempuh melalui perjalanan darat kurang lebih 2,5 jam .Kabupaten
Barru secara Administratif terbagi atas 7 kecamatan, 14 Kelurahan dan
40 Desa sebagaimana pada tabel dibawah yang mempunyai batas - batas
wilayah :
- Sebelah Utara dengan Kota Pare-Pare dan Kabupaten Sidrap
- Sebelah Timur dengan Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Bone
- Sebelah Selatan dengan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
- Sebelah Barat dengan selat Makassar.
Kabupaten Barru terletak pada jalan Trans Sulawesi dan merupakan
daerah lintas Wisata yang terletak antara Kota Makassar dan Kota
Pare-Pare menuju Kabupaten Tana Toraja sebagai daerah tujuan wisata
dari Mancanegara.
Kabupaten Barru mempunyai ketinggian antara
0-1.700 meter diatas permukaan laut dengan bentuk permukaan sebahagian
besar daerah kemiringan,berbukit hingga bergunung-gunung dan sebahagian
lainnya merupakan daerah datar hinggi landai. Di Kabupaten Barru
terdapat seluas 71,79 % wilayah ( 84.340 Ha) dengan tipe iklim C yakni
mempunyai bulan basah berturut-turut 5-6 bulan (Oktober - Maret) dan
bulan Kering berturut-turut kurang dari 2 bulan (April - September).
Total hujan selama setahun di Kabupaten Barru sebanyak 113 hari dengan
jumlah curah hujan sebesar 5.252 mm.Curah hujan di kabupaten Barru
berdasarkan hari hujan terbanyak pada bulan Desember - Januari dengan
jumlah curah hujan 1.335 mm dan 1.138 mm sedangkan hari hujan
masing-masing 2 hari dengan jumlah curah hujan masing- masing 104 mm
dan 17 mm
NO | KECAMATAN | DESA/KELURAHAN | Km2 | Ha |
-1 | -2 | -3 | -4 | -5 |
1 | TANETE RIAJA | | | |
01. MATTIROWALIE | 26,42 | 2.642 |
02. HARAPAN | 53,10 | 5.31 |
03.LOMPO RIAJA | 20,89 | 2.089 |
04. LIBURENG | 20,24 | 2.024 |
05. KADING | 22,69 | 2.269 |
06. LOMPO TENGAH | 13,32 | 1.332 |
07. LEMPANG | 17,63 | 1.763 |
JUMLAH | 174,29 | 17.429 |
2 | TANETE RILAU | | | |
01. LASITAE | 7,70 | 770 |
02. PANCANA | 9,20 | 920 |
03. LALABATA | 12,00 | 1.2 |
04. CORAWALI | 7,92 | 792 |
05. PAO - PAO | 9,30 | 930 |
06. TELLUMPANUA | 6,65 | 665 |
07. LALOLANG | 2,05 | 205 |
08. TANETE | 4,10 | 410 |
09. LIPUKASI | 15,44 | 1.554 |
10. GARESSI | 4,81 | 481 |
JUMLAH | 79,17 | 7.917 |
3 | B A R R U | | | |
01 SUMPANG BINANGAE | 1,80 | 180 |
02. COPPO | 26,83 | 2.683 |
03 TUWUNG | 12,35 | 1.235 |
04. ANABANUA | 20,00 | 2 |
05. PALAKKA | 36,33 | 3.633 |
06. GALUNG | 28,52 | 2.852 |
07. TOMPO | 34,86 | 3.486 |
08. SEPEE | 16,47 | 1.647 |
09. MANGEMPANG | 13,80 | 1.38 |
10. SIAWUNG | 8,36 | 836 |
JUMLAH | 199,32 | 19.932 |
4 | SOPPENG RIAJA | | | |
01.AJAKKANG | 23,00 | 2.3 |
02. PACCEKKE | 24,55 | 2.455 |
03. KIRU-KIRU | 7,02 | 702 |
04. MANGKOSO | 2,63 | 263 |
05. LAWALLU | 6,10 | 610 |
06. SIDDO | 8,80 | 880 |
07. BATUPUTE | 6,80 | 680 |
JUMLAH | 78,90 | 7.89 |
5 | MALLUSETASI | | | |
01. CILELLANG | 13,85 | 1.385 |
02. MANUBA | 36,88 | 3.688 |
03. NEPO | 94,65 | 9.465 |
04.PALANRO | 4,50 | 450 |
05.MALLAWA | 7,50 | 750 |
06. KUPA | 20,23 | 1.023 |
07. BOJO | 20,37 | 2.037 |
08. BOJO BARU | 18,60 | 1.86 |
JUMLAH | 216,58 | 21.658 |
6 | PUJANANTING | | | |
01. BULO- BULO | 37,08 | 3.708 |
02. GATTARENG | 49,60 | 4.96 |
03. PUJANANTING | 77,88 | 7.788 |
04. JANGAN - JANGAN | 40,75 | 4.075 |
05. PATAPPA | 77,95 | 7.795 |
06. BACU - BACU | 31,00 | 3.1 |
JUMLAH | 314,26 | 31.426 |
7 | B A L U S U | | | |
01. BINUANG | 8,36 | 836 |
02. MADELLO | 11,69 | 1.169 |
03. TAKKALASI | 13,80 | 1.38 |
04. KAMIRI | 47,35 | 4.735 |
05. BALUSU | 22,75 | 2.275 |
06. LAMPOKO | 8,25 | 825 |
JUMLAH | 112,20 | 11.22 |
JUMLAH TOTAL | 1.174,72 | 117.472 |
Arti Logo
Arti Logo
Perisai dengan dasar warna hijau pinggir yang berwarna kuning melambangkan :
Kabupaten Barru terdapat diatas bumi dan tanah yang subur
Penduduknya beragama islam hampir 100%, sehingga kepatuhan pada rakyat ada
Rakyat Kabupaten Barru mempunyai banyak harapan untuk kemajuan daerahnya karena kesuburan buminya.
Empat buah payung yang tertutup mengandung arti bahwa empat kerajaan dihapuskan lalu dilahirkan Kabupaten Barru.
Pita berwarna biru mempunyai arti bahwa Kabupaten Barru adalah tenang dan setia.
Tulisan " BARRU " dengan letter putih diatas pita yang berwarna biru mengandung arti bahwa Pemerintah Kabupaten Barru dipilih dari rakyat yang suci.
Sebelah atas pita terdapat padi dan jagung, menggambarkan bahwa hasil utama Kabupaten Barru adalah padi dan jagung.
Diantara padi dan jagung dalam lingkaran putih terdapat gunung dan lautan, mengandung arti bahwa rakyat Kabupaten Barru selain mempunyai banyak harapan juga mempunyai cita-cita dan pandangan yang sesuai dengan alam sekitarnya yakni cita-cita setinggi gunung dan pandangan seluas lautan, serta memiliki kemauan karena kemakmurannya untuk membawa daerah dan negaranya kearah kemajuan.